Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kenyataan. Namun, keangkuhan dan kekerasan hati telah membutakan mata dan pikirannya sehingga in memulangkan Hayati ke kampung halamannya. Penyesalan baru datang kemudian ketika Hayati sudah pergi meninggalkannya.

Dalam Sengsara Membawa Nikmat digambarkan sosok Midun yang berbudi pekerti baik, sabar, tahan derita, serta menjaga harga dirinya sehingga ia disukai oleh teinan dan orang sekampungnya, kecuali Kacak yang iri dengan keberadaan Midun yang menjadi kesukaan orang sekampung. Kesabaran jugalah yang akhirnya membawa ia pada keberhasilan dalam hidup. la mendapatkan istri yang cantik serta kedudukan yang melebihi Kacak, yang dulu selalu menghinakannya.

Gambaran tokoh yang keras hati serta mempunyai pemikiran yang telah maju juga terlihat pada diri Asri dalam Salah Pilih. Ia juga sangat berbakti kepada orang tua sehingga rela meninggalkan pekerjaannya demi menjaga orang tuanya yang telah berusia lanjut. Alasan menjaga orang tua jugalah yang membuatnya memutuskan untuk tidak tinggal di rumah istrinya, sebagaimana layaknya kebiasaan perkawinan di Minangkabau dan ia membawa istrinya tinggal di rumah ibunya. Hal itu tentu saja tidak biasa menurut adat perkawinan di Minangkabau. Namun, kecintaan dan kasih kepada orang tua mendorong Masri untuk tidak mengikuti kebiasaan di kampungnya.

Selain itu, dalam novel ini juga digambarkan tokoh Asnah sebagai gambaran wanita Minang yang perkasa, tahan terhadap penderitaan, dan teguh memegang adat istiadat negerinya. Perlakuan buruk istri Masri diterimanya dengan kerelaan karena baktinya pada Masri dan ibunya yang telah membesarkan dan mengangapnya sebagai keluarga. Keteguhan hati serta kesabaran jugalah yang akhirnya menyatukan dia dengan Asri yang dicintainya.

Dalam Salah Asuhan juga terlihat gambaran sosok wanita perkasa, sabar, dan menjaga kesetiaan kepada suami. Walaupun selalu mendapatkan perlakuan yang buruk oleh Hanafi, Rapiah tetap sabar karena ia sadar bahwa sudah

40