Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dalam Merantau ke Deli, keputusan Leman untuk menikah lagi dengan wanita sekampungnya didorong oleh rasa malu karena beristrikan wanita Jawa. Keinginan untuk dianggap sama dengan laki-laki Minang lainnya, rasa malu pada keluarga di satu sisi, serta perasaan cinta dan utang budi pada Poniem yang baik hati di sisi yang lain, membuat Leman berada pada posisi yang sangat sulit. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan kehidupannya yang aman dan damai dengan Poniem, sedangkan di sisi lain kepulangannya ke kampung halaman telah membuka mata hatinya bahwa ia tidak sepenuhnya dapat melepaskan diri dari kebiasaan yang berlaku di kampungnya. Walaupun istrinya sangat baik, dirinya masih tetap dianggap tidak berharga karena hanya memiliki seorang istri dan itu pun orang asing. Belumlah lengkap kedudukannya sebagai laki-laki Minang, jika ia belum mengambil istri orang kampung sendiri.


Peristiwa yang hampir sama juga terlihat dalam Pertemuan. Kesediaan Masri memenuhi permintaan ayah dan mamaknya menikahi Chamisah sebagai wujud balas budinya pada mereka, akhirnya kandas akibat ulah Chamisah sendiri. Kehidupan rumah tangga yang semula diharapkannya dapat berjalan dengan baik, pada akhirnya harus berakhir dengan perpisahan karena Masri sudah tidak tahan lagi dengan perilaku istrinya. Harga dirinya sebagai seorang suami telah dihancurkan oleh istrinya. Niat baiknya untuk memperbaiki kelakuan istrinya sama sekali tidak dihargai. Kesabarannya dalam mendidik istrinya sama sekali tidak menampakkan hasil sedikit pun. Akhirnya, ia sampai pada puncak kesabarannya dan memulangkan istrinya kepada mamak yang dulu memaksanya kawin dengan anak mamaknya itu.


Peristiwa penolakan Nurdin (dalam Darah Muda) terhadap keinginan orang tua dan mamaknya, yang akan menikahkannya dengan anak mamaknya, didorong oleh keinginan Nurdin sebagai orang muda yang telah berpikiran maju untuk menentukan hidupnya sendiri. Ia berpendirian bahwa adalah tugasnya untuk mencari istri yang sesuai dengan pilihannya. Ia berhak menentukan pilihannya sendiri

28