Halaman:Kitab Makrifat.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

20

Maka Atma itoe dzat Allah jang keloear dari jang maha koeasa memenoehi sekalian alam, dan mengadakan segala jang terdjadi didoenia. Djadi manoesia, binatang dan toemboeh-toemboehan semoea kemasoekan Atma, jang memberi hidoep kepadanja. Adapoen Atma itoe djoega ada tiga bahagian didalamnja ta'ditjeriterakan lagi, dari itoe diseboet djoega Trimoerti; Atma itoe djirim jang soedah masoek pada rochchoelchoedoes
2e. Boeddhi itoe djadi badannja Atma, djika Atma soedah berboedhi mengadakan Noer'oellah; Atma Boeddhi boleh diseboet orang sedjati jang beloem achil balig, haroes mentjari kasentiasan pada alam lapis toedjoe; maka bisanja mengidari Alam lapis toedjoe dengan menperlihatkan woedjoed pada doenia kita ini. Atma Boeddhi haroes mentjari kasentiasan (kelebihan), tetapi djaman sekarang tidak bisa masoek dalam badan manoesia, sebab badannja beloem sampoerna; dari itoe melainkan mendjatoehkan sinar sadja dari kahijangannja mempergoenakan roch ,,Noerranni" jang diseboet dalam bahasa Djawa ,,Pramono" jaitoe orang sedjati djaman sekarang ini, jang mentjahari kelebihan didoenia kita ini dengan menitis (bahasa Djawa ,,Ngedjowantah").
3e. Pramono itoe dalam bahasa Sanskrita ,,Manas" berdiam pada lapisnja alam toedjoe jang diseboet Sorga, roepanja seperti teloer boelatnja.


Djika soedah berkepandaian, tempatnja jang diseboet ,,roch Noeranni" gilang goemilang tjahajanja. ,,Pramono" dengan ,,Atma Boeddhi" dihoeboengkan oleh tjahaja atau sinar jang amat haloes.


Adapoen jang wadjib mentjahari kelebihan didoenia tetapi masanja beloem sampei waktoenja, ,,Manas" bisa toeroen doenia sendiri masoek dalam badan manoesia. Akan tetapi sebab badan tadi beloem sampoerna atau soetji, djadi ,,Manas" tiada menitis sendiri melainkan sinarnja sahadja memakai ,,roch rachmanni" mengadakan jang diseboet njawanja manoesia, dan djoega senantiasa terhoeboeng dengan ,,Pramono" dengan tjahaja jang haloes. Dari sebab itoe ,,Manas" ada doea bagiangja, jaitoe ,,Manas tinggi" (Pramono) dan ,,Manas rendah" (Njawa). Maka njawa itoe jang menitis didoenia masoek chewannja