Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Sesudah rampung salat dan zikirnya, ia pergi berjabat tangan dengan gurunya sambil minta maaf dan berkata, “Guru, tolonglah saya dan berilah saya berkah.”

Berkatalah gurunya, “Yusuf, ilmu dan pengenalanmu pada dirimu sudah sangat dekat dengan Allah sampai hari kiamat. Namun demikian, saya ingin menambahkannya dengan ilmu tasawuf.

Setelah diajari Syekh Abdul Kadir Jailani berkata, “Yusuf, ketahuilah bahwa semua wali, tupanrita, dan ulama tak ada lagi yang lebih tinggi daripada engkau. Tak ada lagi yang lebih mulia daripada engkau. Engkau jugalah yang paling dekat dengan Rasulullah. Saya beritahukan juga bahwa semua muridku, semua wali hanya menginjak permukaan kakiku, tak mencapai lututku. Akan tetapi, engkau berdiri pada kedua selangkaku sambil memeluk kepalaku. Namun demikian, barulah cukup dan sempurna ilmu tasawufmu dan kesufianmu kalau engkau pergi mencari kuburan Rasulullah Saw.”

45