Halaman:Kepartaian di Indonesia.pdf/81

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Indonesia (P.R.I) di Midiun dipimpin oleh sdr. almarhum Soeradji (Korban Madiun Affaire) dan beberapa partai partai lokal ketjil lain-lainnja, maka pada Konggres Serindo Pertama di Kediri dari tgl. 28 Djanuari sampai tgl. 1 Februari 1946 partai partai tsb. diatas difusikan. Dengan ini, pada tgl. 29 Djanuari 1946 di Kediri berdirilah partai politik baru, „Partai Nasional Indonesia“ disingkat PN.I. dipimpin oleh:

Ketua : sdr. S. Mangoensarkoro,
Wk. Ketua : Djody Gondokoesoemo.
Ketua Dewan Daerah Djawa Tengah : sdr. Djody Gondokoesoemo,
Djawa Barat : Wilopo,
Djawa Timur : Sidik Djojosoekarto,
Sumatra : A. K. Gani,
Sunda Ketjil : A. S. Pello,
Kalimantan : M. Gazalli (almarhum),
Sulawesi : Manai Sophian.


Dengan tjatatan, bahwa tiga Ketua Dewan Daerah jang disebut belakangan ini adalah susulan sesudah Konggres Kediri. Ketua ketua Departemen adalah sebagai berikut:

Ketua Departemen Politik : sdr. Sartono,
Ekonomi : Lukman Hakim,
Sosial : Soediro,
Penerangan : Sjamsuddin St. Makmur
Umum : ........


Pada rapatnja Dewan Partai dalam bulan April 1946 ditetapkan, sdr. Moerdjono sebagai Ketua Dept Umum, dan dalam bulan Djuni 1946 pekerdjaan sdr. tsb. diserahkan kepada sdr. Sabillah Rasjad, seraja disahkan pada Konperensi I di Jogja tgl. 25-27 Djuli 1946.

Program politik pada waktu itu jalah, P.N.I. mengerahkan pada soal-soal disekitar persetudjuan Linggadjati dan Sidang K.N. Pleno

75