Halaman:Kalimantan.pdf/423

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca
„Lantjang”, begitulah namanja peti-mati suku Dajak di Kota Waringin. Dibuat daripada kaju bundar, bentuknja menjerupai biduk (perahu).


„Mangandjang” upatjara menari sebelum melakukan penjembelihan kurban, pada upatjara „tiwah” suku Dajak. Jang diikat pada tonggak ditengah-tengah ialah seekor sapi jang akan dikurbankan. Kabarnja konon, sebelum kekuasaan Asing masuk kedaerah ini, jang dikurbankan bukan hewan seperti sekarang, tetapi bangsa hamba sahaja atau orang-orang dari daerah lain jang dapat ditjulik.

419