Halaman:Kalimantan.pdf/301

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

melepaskan kepertjajaan jang bukan-bukan. Akibatnja kedua-duanja djatuh tersungkur dilanda tjatjar. Sjukur, berkat kegiatan Djapen dan pegawai Kesehatan jang tidak bosan-bosannja memberi penerangan, keadaan-keadaan buruk ini sedikit demi sedikit dapat diatasi.

 Diakui, bahwa tenaga-tenaga pegawai Kesehatan jang telah ada masih sadja tidak mentjukupi. Tingkatan mereka masih dalam tingkatan sederhana, baik mengenai orang-orangnja maupun pasal alat-alatnja, Tetapi dengan kekurangan dan kesedjahteraan ini, selalu ditjoba membantu sebanjak mungkin dan memberi kepuasan kepada rakjat, biarpun sementara djalannja kurang lantjar.

 Ketidak-lantjaran jang dimaksud, adalah djuga disebabkan oleh perhubungan jang sukar. Perhubungan di Kalimantan dari satu daerah kedaerah lain hanja sedikit sadja jang dipertautkan oleh djalan-djalan raja. Kebanjakan dihubungkan oleh sungai-sungai jang tidak selalu dapat dilajari dengan aman karena banjak meliwati riam-riam (stroomversnellingen) jang dahsjat. Kalau sudah demikian untuk meneruskan perdjalanan selandjutnja orang terpaksa berdjalan kaki sadja. naik dan turun gunung menjusup rimba raja. Tentu sadja banjak waktu dipakai dalam perdjalanan jang begini.

 Oleh sebab itu, biarpun sekarang oleh Djawatan Kesehatan telah didirikan pula rumah-rumah obat, ditempat-tempat jang terpentjil itu, tetapi faktor perhubungan ini menghambat lantjaraja pertolongan-pertolongan. Ada kalanja berbulan-bulan obat-obatan jang dikirim dari pusat baru sampai ketempat jang ditudju, Dan kadang-kadang obat-obat itu hilang pertjuma sadja ditengah djalan, karena perahu karam, djatuh terempas kedjurang dan lain-lain, Sementara itu balai pengobatan jang djauh terpentjil tadi sudah lama kehabisan obat.

 Mengenai kesulitan perhubungan di Kalimantan — dalam Rentjana Murdjani — telah dirantjang pembukaan-pembukaan djalan darat baru, tetapi ini adalah pekerdjaan djangka pandjang. Rasanja oleh Djawatan Kesehatan mengenai rentjananja sendiri (soal Kesehatan Rakjat) kurang tepat kalau menunggu terhukanja djalan-djalan raja itu kelak, tempat menjandarkan kegiatan-kegiatan usaha. Sebaiknja tentu dipikirkan pemetjahannja jang tersendiri pula, pemetjahan kesulitan melalui sungai-sungai.

 Ketjuali kesulitan-kesulitan perhubungan, dokter-dokter djuga dirasa masih kurang demikian pula seperti bidan dan djururawat. Rakjat Kalimantan jang banjaknja & 4.000.000 djiwa, terpentjar diatas pemukaan pulau seluas 534.000 km persegi, pada waktu sekarang ini baru diperlengkapi dengan alat-alat Kesehatan Rakjatnja sebagai berikut:

Rumah Sakit Umum (terhitung Rumah Sakit BPM, Zending/Missie dan Bruynzeel) 44 buah
Rumah Sakit Djiwa 3 buah
Rumah Sakit Kusta 2 buah
Koloni Orang Sakit Djiwa 3 buah
Balai Pengobatan (terhitung Balai Pengobatan BPM, Zending/Missic, Bruynzeel dan lain-lain) 170 buah
Dokter (terhitung Dokter BPM, Zending/Missic, Bruynzeel dan Partikelir) 47 orang
Bidan (termasuk Bidan Partikelir) 27 orang

Djuru rawat 150 orang

297