Halaman:Kalimantan.pdf/205

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

 Pada waktu sekarang, oleh karena berhubung hampir tak ada lagi orang jang mendjual latexometer jang baik, maka kini telah banjak orang jang memakai latexometer bikinan dari Bandung dan bikinan dari Negara, suatu tempat di Kabupaten Hulu Sungai Kalimantan Selatan.

 Setelah getah susu itu diukur dengan latexometer jang akan menentukan berapa porsen mengandung getah kering umpamanja dengan memakai latexometer bikinan Inggeris dengan ukuran 82 jang berarti mengandung getah kering 30 prosen, maka untuk mengetahui sedjumlah latex dan berapa harganja, tjara menghitungnja ialah: „berat X prosen × harga" umpamanja sedjumlah latex jang beratnja 10 kg, ukuran 82 dan harga Rp.6,– = 30% X 10 kg = 3 × Rp.6,- = Rp.18,-. Semua getah susu jang diterima dimasukkan kedalam sebuah bak jang besar sambil disaring dengan saringan No. 40. Dari bak jang pertama getah susu itu dipindahkan pula kebak jang kedua dengan melalui saringan No. 60 dan kemudian dipindahkan pula kebak jang ketiga dengan melalui saringan No. 80, sebagai saringan jang terachir.

 Akan tetapi sekarang ini saringan jang demikian itu oleh sedjumlah besar pengusaha getah asap tidak memakainja lagi , karena kwaliteitnja mendjadi kurang, seharusnja mempergunakan saringan No. 80. Supaja getah susu dalam bak jang pertama djangan terlalu kental sehingga susah melalui saringan No. 60, maka getah susu itu dientjerkan dahulu sampai hanja mempunjai kekuatan 20% sadja. Kalau djalannja getah susu melalui saringan djalannja agak lambat karena kotoran, maka hendaknja saringan itu dibersihkan lebih dahulu, dan djangan sekali-kali menggosok- gosok saringan itu untuk melantjarkan djalannja, karena dengan demikian seakan -akan memaksa kotoran menembus saringan.

 Dalam hal ini sebaiknja pengusaha getah mempunjai dua buah saringan tiaptiap matjam, sehingga sementara membersihkan saringan jang tertutup oleh kotoran dapat diadakan penggantian saringan, maka dengan djalan demikian tidak menghambat lantjarnja pekerdjaan. Saringan adalah perkakas jang amat penting untuk membuat getah asap jang baik, karena segala kotoran didalam getah susu akan menurunkan kwaliteit getah asap. Setelah semua getah susu terkumpul didalam bak jang kedua dan sudah disaring dengan saringan No. 60, maka semuanja itu dientjerkan pula dengan mentjampurnja dengan air jang bersih sampai hanja mempunjai kekuatan antara 10 a 15%, tergantung pada kemauan jang mengerdjakannja.

 Gunanja pentjampuran air ini, adalah supaja ketjairan getah susu bisa sama rata, sehingga dengan demikian akan didapat pembikinan getah asap jang sama mutu atau kwaliteitnja. Air jang dipakai untuk mentjampur getah susu itu, dan pembikinan getah asap seterusnja hendaknja air jang bersih, karena apabila dipakai air jang agak kurang djernih tentu menurunkan harga dan kwaliteitnja.

 Setelah pengentjeran dilakukan, getah susu itu dibiarkan sebentar untuk memberikan kesempatan semua buih jang ada dalam getah susu naik keatas dan kemudian buih itu dibuang dengan memakai alat sepotong kaju jang tipis dan sedikit lebar sampai buih itu habis. Sekarang getah susu itu telah siap untuk dibekukan, kemudian dibagi- bagikan kedalam bak-bak ketjil atau biasa djuga disebut dengan nama „,takungan" jang bisa memuat sebanjak 5 liter getah

susu.

201