Halaman:Kalimantan.pdf/196

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

keatas dengan memakai tangga. Pohon-pohon jang demikian tidak mempunjai latex lagi, sehingga tidak ada djalan lain daripada menggantinja dengan tanaman baru.

 Didaerah Hulu Sungai pohon-pohon karet pada umumnja terdapat disepandjang djalan raja pada sebelah-menjebelah dan selebar kira-kira satu km kedalam. Menurut taksiran pohon-pohon karet didaerah Hulu Sungai hanja terdapat di Rantau 5%, Kandangan 5%, Barabai 10% dan 5% untuk Tandjung. Dalam Kabupaten Bandjarmasin dan Martapura, pohon-pohon karet ditanam sebelum tahun 1924, jang djumlahnja pada 20%, sedang didaerah Barito penanaman karet dilakukan dipinggir-pinggir kali dan djumlahnja hanja kira-kira 10% sadja.

 Di Kabupaten Kapuas tanaman sebelum tahun 1924 , djuga kebanjakan terdapat ditepi sungai, tetapi sebahagian besar terdapat di Andjir Serapat. Djumlah pohon karet ditiap-tiap kewedanaan ditaksir ada kira-kira 10% di Kapuas, 6% di Kahajan Hilir dan 4% di Kahajan Hulu.

 Di Kabupaten Sampit Kotawaringin djuga terdapat dipinggir-pinggir sungai dan djumlahnja masing-masing kewedanaan kira-kira 8% di Mantara Sarujan dan 2% di Katingan.

 Djumlah banjak dan luasnja pohon karet didalam wilajah Kalimantan Selatan menurut perhitungan registratie tahun 1936/1937:

  1. Kabupaten Hulu Sungai 40 % atau 18.741.200 pohon = luas 20.596 ha.
  2. Kabupaten Bandjar (B'sin/Martapura) 20% atau 1.249.500 pohon = luas 1.357 ha.
  3. Kabupaten Barito 10% atau 687.400 pohon = luas 915 ha.
  4. Kabupaten Kapuas/Kahajan 20% atau 1.657.400 pohon = luas 1.706 ha.
  5. Kabupaten Sampit Kotawaringin 10% atau 448.700 pohon = luas 599 ha.

 Mendjadi djumlah seluruhnja dalam wilajah Kalimantan Selatan ada 22.784.200 pohon dengan luas tanaman 25.173 ha.

 Djumlah jang sebanjak ini dengan luas seperti jang tersebut diatas harus mendapat perhatian sepenuhnja, oleh karena pohon-pohon karet ini sudah tua benar dan boleh dikatakan hampir tak memberikan hasil apa-apa lagi. Pohon-pohon ini harus diperbaharui, baik dengan djalan menggantinja sama sekali, maupun dengan tjara djarak-pagar.

 Djumlah pohon karet jang ditanam sesudah tahun 1925 sampai tahun 1932 ditaksir ada 69% dari djumlah semua atau 49.963.800 pohon dengan luas 56.286 ha. Pohon ini masih bisa dianggap baik, oleh karena waktu diadakan penjelidikan ditaksir masih ada mempunjai reservebast setinggi 1,20 meter dari tanah sampai ada jang masih bisa dianggap sempurna.

 Djadi disini dipakai istilah baik dan sempurna tetapi jang masih ada mempunjai reservebast setinggi 1.20 dari tanah.

192