Halaman:Kalimantan.pdf/167

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sementara itu perhubungan djalan antara Bandjarmasin — Balikpapan jang sudah siap dikerdjakan adalah sepandjang 90 KM dan dapat dilalui oleh kenderaan bermotor, sedang sisanja sedjumlah 120 KM masih terus dikerdjakan. Demikian djuga perhubungan djalan antara Samarinda — Balikpapan dan djalan-djalan lainnja jang memungkinkan bagi lantjarnja peredaran hasil-hasil bumi, dalam djarak pendek dalam waktu jang singkat akan sudah dapat dipergunakan.

Dalam daerah Kalimantan Selatan, baik hubungan darat, maupun sungai sama pentingnja akan tetapi perhubungan sungai lebih diperhatikan dan disempurnakan, karena perdagangan sungai lebih banjak dipergunakan daripada perdjalanan darat, terutama karena ongkos pengangkutan lebih rendah dari oto dan bis. Terusan Serapat jang menghubungkan sungai Barito dengan sungai Kapuas adalah perhubungan jang pendek antara Bandjarmasin dengan Kuala Kapuas. Terusan ini dibikin 70 tahun jang lalu, dan sekarang keadaannja amat dangkal oleh karena tertimbun pasir, sehingga tidak dapat lagi memenuhi sjarat-sjarat untuk lalu-lintas diair dengan sempurna.

Usaha untuk memperdalam dan melebarkannja amat sukar karena tanah sebelah-menjebelah telah ditanami dengan pohon-pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnja, sedang biaja untuk mengerdjakannja menelan ongkos jang tidak sedikit. Oleh karena itu supaja tidak memutuskan perhubungan antara kampung dengan kampung, maka diusahakan untuk menggali sungai baru didaerah Tamban jang letaknja sedjadjar dengan sungai Serapat.

Dalam rangkaian untuk membangunkan alat-alat perhubungan, maka djuga telah diusahakan untuk memperbaiki lapangan terbang Ulin di Bandjarmasin, demikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk pesawat-pesawat terbang convair dan sedjenisnja. Pembikinan lapangan terbang baru ini, bersiku dengan landasan jang lama, sedang ukurannja menurut sjarat-sjarat internasional. Lapangan-lapangan seperti ini tidak sadja untuk daerah Bandjarmasin, akan tetapi djuga di Kalimantan Barat, terutama di Pontianak pembikinan landasan amat mendesak, karena dengan demikian perhubungan udara jang selama ini selalu melalui Djakarta, akan dapat langsung, sedang biajanja tidak terlalu tinggi.

***

Transmigrasi.

Salah satu soal jang amat sulit jang dihadapi oleh negara dan Pemerintah Indonesia sekarang ini, ialah soal kepadatan penduduk disatu daerah dan ketipisan penduduk didaerah lainnja. Kepadatan penduduk di Djawa menimbulkan akibat bagi perkembangan keadaan selandjutnja, dengan lain perkataan akibatnja dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masjarakat, lebih-lebih oleh Pemerintah sendiri jang didalam hal ini bertanggung-djawab atas seluruh penduduk. Kepadatan penduduk amat banjak mengandung bahaja, misalnja bahaja kemiskinan, karena sangat kurangnja untuk dapat dikerdjakan, bahaja kelaparan, karena tanah-tanah persawahan jang menghasilkan beras banjak dibikin perkampungan baru, dan hasil-buminja tak mentjukupi, dan bahaja lainnja, ialah timbulnja gangguan keamanan, oleh orang-orang jang tak mempunjai pekerjaan.

163