Halaman:Kalimantan.pdf/159

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tiap-tiap operasi akan mendatangkan perkembangan baru. Daerah Kalimantan Selatan jang djuga menghadapi penjelesaiannja, nampak memberikan harapan, tidak sadja bagi pihak Pemerintah, namun djuga terhadap masjarakat dan rakjat.

 Pihak Pemerintah bukan tidak menginsjafi, bahwa rakjat masih belum merasa puas dengan adanja susunan dalam kalangan Pemerintah dan ketenteraan, serta kepolisian. Dan oleh karena Pemerintah bersedia untuk membuka saluran-saluran keinginan-keinginan itu menjesuaikannja dengan keadaan dimana perlu , asal sadja tidak bertentangan dengan prinsip negara, jalah memelihara keamanan dan ketenteraman. Pemerintah mengetahui bahwa besarnja harapan rakjat, dan bahkan ada jang berkejakinan bilamana susunan pemerintahan dengan alat-alatnja disusun demikian rupa jang mendekati keinginan masjarakat, sekurangkurangnja akan dapat mengurangi ketegangan-ketegangan. Bukan rahasia lagi, bahwa keinginan rakjat daerah ini jang meminta supaja susunan alat-alat negara ditindjau kembali, dengan lain perkataan supaja bekas-bekas tenaga kolonial dinon-aktipkan.

 Walaupun jang demikian ini psychologis akan mempengaruhi keadaan, tetapi hal ini tidak dapat dibiarkan berdjalan terus, artinja harus dibatasi dalam batasbatas kemungkinan dan kesanggupan daripada alat-alat Pemerintah sendiri, Malah dapat diinsjafi, bahwa situasi jang timbul didaerah Kalimantan Selatan tidak dapat dilepaskan dari hubungan faktor-faktor jang terdjadi setelah penjerahan kedaulatan. Bagi pemerintah sendiri jang djuga merasakan betapa sulitnja menghadapi keadaan, sebagai akibat daripada penjerahan kedaulatan, hanja dapat dilalui satu djalan ialah mengusahakan pembersihan dikalangan para bekas pedjuang jang tidak tunduk kepada hukum-hukum negara.

 Kesukaran bagi Pemerintah untuk mendjalankan pembersihan itu, ialah harus dapat membedakan antara mereka jang mengganggu keamanan, dengan mereka jang karena terpengaruh oleh anasir-anasir bersendjata, merasa takut lalu turut-turutan, sehingga adalah sebagai suatu keadaan jang terpaksa sadja, untuk menjelamatkan diri dari gerombolan bersendjata. Dalam masjarakat jang bertjampur baur, tidak dapat dibedakan dengan tegas suatu garis pemisahan antara jang baik dengan jang djahat, sedang untuk mendjalankan tindakan pembersihan harus dilakukan dengan bidjaksana sekali, agar tidak sampai mempengaruhi kehidupan masjarakat. Akan tetai bagi orang jang tidak mau membohongi diri sendiri, dan mau mengambil pandangan jang luas, propaganda anasir-anasir bersendjata tidak gampang diterima oleh pikiran sehat. Tiap-tiap usaha atau gerakan jang sengadja hendak mengatjaukan keadaan, menghuru-harakan ketertiban umum, jang langsung menimbulkan kesulitan dalam masjarakat mustahil akan dapat tumbuh lebih lama.

 Sekalipun rakjat terbanjak masih buta terhadap „ideologie" jang dipaksakan oleh golongan bersendjata, tetapi djika keadaan demikian dibiarkan, maka usaha penghidupan rakjat mendjadi kotjar-katjir, jang achirnja menimbulkan rasa kurang pertjaja terhadap alat-alat negara, maka amat sukar mengendalikan keadaan, djustru pada saat Pemerintah hendak menjelesaikan soal keamanan.

 Tindakan pemeritnah untuk menjelesaikan soal keamanan di Kalimantan Selatan itu tidak sadja melalui saluran kemiliteran, melainkan djuga dirumuskan dalam tindakan-tindakan jang bersifat politik, bilamana jang demikian ini ada

155