Halaman:Kalimantan.pdf/154

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

 Dari lain sudut dapat dilihat, bahwa djumlah rakjat Kalimantan Barat dalam melakukan gerilja terhadap Belanda dahulu terbatas dalam djumlah jang amat ketjil, kalau dibandingkan dengan perdjuangan gerilja di Kalimantan Selatan. Dengan lain perkataan, bahwa gerakan bersendjata dalam hubungan kekeluargaan amat mempengaruhi djiwa-raganja dan oleh karena itu setelah penjerahan kedaulatan mereka kembali kemasjarakat dengan tidak ada membawa sesuatu tuntutan. Mungkin karena djumlah terlalu ketjil tidak tjukup besar untuk menarik perhatian Pemerintah, sekalipun mereka pernah menundjukkan keanehan dalam susunan pemerintahan daerah dan dalam lapangan APRIS.
 Dalam hubungan ini maka faktor-faktor psychologis dan historis bagi rakjat Kalimantan Barat amat berpengaruh dan tidak dapat dihilangkan demikian sadja. Misalnja djiwa ketenteraan tidak dapat hidup dalam tubuh masjarakat Kalimantan Barat, baik sedjak zaman Belanda, Djepang dan sekarangpun dapat dihitung berapa djumlah mereka jang masuk dalam gelanggang ketenteraan. Dalam zaman Belanda dulu tidak seorangpun dari rakjat Kalimantan Barat jang mendjadi serdadu Belanda, sedang dalam zaman Djepang karena takut beberapa orang djumlahnja terpaksa mendjadi Kaigun Heiho. Ini bukan berarti, bahwa mereka tidak mempunjai semangat perdjuangan dan kepahlawanan, melainkan pekerdjaan jang mengikat dalam ketenteraan itulah jang sukar diterima oleh mereka dan oleh kaum keluarga mereka.
 Demikian djuga faktor-faktor ekonomis, mereka tidak amat menderita tentang kesukaran itu , karena pada umumnja penduduk Kalimantan Barat mempunjai tanah dan kebun kelapa dan karet, serta usaha-usaha lain jang dapat meringankan beban penghidupannja. Keamanan di Kalimantan Barat pada hakekatnja melantjarkan djalannja pemerintahan daerah, dan rakjat bersedia untuk membantu pemeliharaan keamanan . Tetapi karena banjaknja djumlah bangsa asing di Kalimantan Barat jang mempengaruhi djalannja perekonomian dan djalan penghidupan masjarakat, dengan usaha mereka melakukan penjelundupan barangbarang dari dan keluar Kalimantan Barat, maka kelihatan keamanan agak terganggu, sekalipun tidak mempunjai arti sama sekali. Kalau keamanan di Kalimantan Barat terganggu, maka amat mudah untuk mengetahuinja siapa sebenarnja jang melakukannja, kalau bukannja dari anasir-anasir asing sendiri, jang dengan segala matjam pertjobaannja untuk mengatjaukan perekonomian rakjat.
 Demikian djuga di Kalimantan Timur soal keamanan tidak begitu memusingkan kepala Pemerintah Daerah, sekalipun ada pihak tertentu jang berusaha untuk mengatjaukan keadaan, misalnja dengan pertjobaan badjak-badjak laut asing jang sengadja melakukan perampokan diperairan laut Kalimantan Timur. Masalah gerilja dalam zaman Belanda tidak nampak sekali, dan jang demikian ini tidak berarti, bahwa rakjat Kalimantan Timur tidak berdjuang melawan Belanda untuk kemerdekaan Bangsa dan Negara . Jang mendjadi soal sekarang ini ialah keamanan di Hulu Sungai, Kalimantan, jang belum dapat diselesaikan sebagaimana mestinja.

 Masalah gangguan keamanan di Hulu Sungai mengandung faktor-faktor psychologis, jang memang tidak dapat dihindarkan bagaimanapun djuga, sebagaimana lumrahnja diwaktu masa peralihan. Tiap-tiap saat peralihan, pemerintahmanapun djuga tidak dapat melepaskan atau menghilangkan kepintjangan.

150