Halaman:Kalimantan.pdf/146

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

 Keadaan jang demikian ini amat mempengaruhi perdjuangan, dan oleh sebab itu perdjuangan gerilja hanja terdapat dalam daerah Kalimantan Selatan, sedang di Kalimantan Timur dan Barat hampir dihadapi, ialah banjaknja mata-mata musuh jang dapat mengenal satu persatu anggauta-anggauta perdjuangan, sedang apabila mereka jang tinggal dihutan-hutan itu tidak mau menjerahkaa dirinja, maka kaum keluarga dan familinja diantjam.

 Tetapi bagaimanapun djuga sulitnja keadaan perdjuangan didaerah ini, namun perdjuangan gerilja tetap dilandjutkan dengan berbagai ragam dan tjara, samata-mata mengingat kepada keadaan dan kenjataan. Amat banjak kedjadian jang menjedihkan dalam waktu revolusi itu, karena tidak ada keseimbangan antara jang melandjutkan perdjuangan dengan mereka jang lebih banjak djumlahnja jang terdiri atas kaum avonturier jang melakukan kerdjasama dengan Belanda.

 Untunglah daiam hal ini keinsjafan terhadap bangsa dan nusa lebih besar djumlahnja, terutama bagi putera-putera Kalimantan jang ada di Djawa dengan sukarela menjumbangkan darah-dagingnja untuk membantu perdjuangan rakjat di Kalimantan. Tiga kota besar di Djawa. Surabaja, Solo, Jogja jang mendjadi pusat organisasi pemuda-pemuda pedjuang Kalimantan lebih banjak mengirimkan bala-bantuannja. Tidak kurang 1000 orang telah pergi ke Kalimantan dengan hanja mempergunakan perahu lajar, tidak menghiraukan bahaja-bahaja jang mungkin didapatnja ditengah laut, karena laut Djawa ketika itu didjaga keras oleh kapal-kapal perang Belanda.

 Dalam menjelenggarakan perdjuangan itu, amat besar sumbangan jang diberikan oleh Pemerintah Republik, jaitu dengan menginzinkan berdirinja Biro Perdjuangan untuk daerah Seberang, Alri Divisi Kalimantan jang mendapat anggaran belandja sendiri. Sedang bantuan lainnja ialah berupa bahan-bahan makanan jang berton-ton djumlahnja untuk melandjutkan perdjuangan gerilja di Kalimantan. Dalam bulan Maret hingga Desember 1946 adalah saat-saat jang baik bagi pengiriman tentera, dan karena itu rakjat Kalimantan hilang kechawatirannja, lenjap kesangsiannja terhadap Republik jang dikiranja selama itu dibiarkan sendiri berdjuang melawan Belanda.

 Pendjagaan pantai oleh serdadu Belanda bertambah kuat. Ditiap pangkalan dan dipesisir pantai ditempatkan sedjumlah serdadu, sedang kapal peronda siang malam mendjalankan tugasnja, mengamat-amati perahu-perahu dan motor-motor jang menjeberang ke Kalimantan. Dalam hal ini sudah barang tentu sukar untuk dihindarkan pertarungan sendjata. Sampai achir tahun 1946 djumlah kaum pedjuang jang menjelundup ke Kalimantan berdjumlah lk. 1500 jang terbagi dalam beberapa angkatan, dan masing-masing rombongan menggabungkan diri dengan kaum gerilja, sedang jang lainnja masuk kota untuk melakukan pekerdjaan penjelidikKan dan sabotage, Pasukan-pasukan seperti Pesindo, Alri divisi IV, Biro Perdjuangan Seberang satu dan lainnja senantiasa mempunjai hubungan jang rapat. Diantara mereka banjak djuga jang tertangkap dan kemudian dibuang ke Nusakambangan atau Tjipinang, Sekalipun pertempuran bersendjata antara pihak gerilja dengan serdadu Belanda tidak sehebat perdjuangan gerilja di Djawa, akan tetapi perlawanan berlangsung untuk menundjukkan kepada Belanda, bahwa mereka akan tetap berdjuang mempertahankan Tanah Air dan Bangsa.

142