Halaman:Kalimantan.pdf/116

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mereka mendjalankan pembersihan dan pembunuhan itu, karena diantara mereka jang dibunuh telah diketemukan suatu dokumen jang lengkap untuk melawan dan mengchianat kepada Djepang . Djepang menjebut, bahwa pembunuhan itu adalah timpalan daripada sikap mereka jang berdosa dan berchianat dan mendjadi matamata musuh dari tentera Sekutu.

Dalam pada itu tindakan Djepang di Kalimantan Selatan tidak ubahnja dengan tindakan jang dilakukannja di Kalimantan Barat, jaitu melakukan penangkapan dan penjembelihan, terhadap semua pembesar Belanda, baik dari kalangan sipil dan militer, maupun partikulir, lelaki dan perempuan, bahkan meluas dikalangan padri dan zuster. Pembunuhan terhadap mereka ini atas tuduhan jang sama, jaitu mengadakan komplotan melawan Djepang, dalam hal ini termasuk Gubernur Kalimantan Dr. Haga bersama keluarganja. Djumlah penjembelihan dikalangan Belanda tidak kurang dari 250 orang, sedang jang tidak diketahui dari kalangan Indonesia, Tionghoa, India, Arab jang djumlahnja amat besar djuga.

Rangkaian peristiwa jang amat menjedihkan jang terdjadi di Kalimantan Selatan, jang disebut sebagai Komplotan Haga, dalam tuduhan Djepang adalah bagian dari gerakan kemerdekaan jang terdapat di Kalimantan Barat. Pemerintah Djepang, waktu dalam peperangan tahun 1943 jang tidak begitu menguntungkan sebagai jang diharapkan dan jang tjuma mempunjai sedikit kekuatan militer, untuk memegang tetap kekuasaannja mengadakan terror setjara teratur. Hal-hal jang tidak penting atau jang hanja dalam persangkaan sadja, didjadikan alasan untuk melakukan pembersihan, penangkapan dan pembunuhan.

Dengan djalan ini di Kalimantan Selatan sadja tidak sedikit orang jang mendjadi korban penjembelihan, sebab mereka dituduh membantu suatu gerakan gelap, jang bermaksud untuk merubuhkan kekuasaan Djepang di Kalimantan. Korban-korban ini terdiri dari berbagai bangsa, diantaranja termasuk 4 orang Swiss jang didalam peperangan ada dipihak netral. 25 Orang diantaranja, jang dianggap sebagai kepala gerakan, telah diadili oleh pengadilan Djepang, diputus hukuman mati dan disembelih dilapangan terbang Ulin pada tanggal 21 Desember 1943. Dalam sedjumlah 25 orang jang terpisah pemeriksaannja ini, terdapat Gubernur Kalimantan, tetapi tidak sempat diadili pada sidang hari pertama, telah mati, karena azab siksaan jang demikian kedjam dari Djepang. Tiga puluh orang lainnja telah meninggal dunia dalam tahanan, karena akibat perlakuan buruk, seperti beberapa orang tawanan jang dihukum pendjara, djumlah mana tidak diketahui pasti, tetapi sekurang-kurangnja ada 150 orang , dengan tidak ada pemeriksaan telah dipenggal lehernja.

Kekedjaman Djepang tidak terbatas kepada orang-orang Belanda sadja, akan tetapi djuga terhadap rakjat, ia ambil tindakan kasar terhadap 800 orang kaum pegawai jang tidak ada hubungannja dengan Komplotan Haga jang kemudian dibunuh semuanja. Tidak lama sesudah tentera Djepang masuk di Kalimantan Selatan, jaitu dalam bulan Pebruari 1942, maka Gubernur Belanda Haga memutuskan untuk menjerah. Tindakan ini disertai dengan tindakan interniran terhadap mereka dari kalangan militer dan semua orang jang dianggap Djepang berbahaja.

Pada permulaannja perlakuan dalam interniran agak baik, pendjagaan dilakukan tidak begitu keras, sehingga berhasil didapat perhubungan dengan luar.

112