Lompat ke isi

Halaman:Isteri Islam Jang Berarti.djvu/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 7 -

lah apa jang sedikit-sedikitnja musti dikerdjakan oleh kaum ibunja serta perangal-perangal mana jang mendjadi perhiasan dirinja; sehingga kalau tidak demikian, bukanlah isteri mereka atau isterinja jang tidak berharga, sebab tidak dapat memperbuahkan turunan jang diharapkannja.

Memang tidak salah ada pudjangga jang berkata:

النِّسَاءُ عِمَادُ الْبِلاَدِ إِنْ صَلُحَتْ فَصَلُحَتِ وَإِنْ فَسَدَتْ فَفَسَدَتِ

Isteri itu tiang negara, kalau isterinja baik, negaranja baik. kalau isterinja rusak, negaranjapun rusak djuga.

Dan ada 'ulama jang berkata:

الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأمَّهَات

Sjurga itu dibawah telapak kaki ibu.


Oleh karena djuga, beliau Nabi Muhammad saw. mementingkan, memuliakan dan mengharapkan kaum ibu, sebagaimana kesimpulan Hadits. djawab beliau kepada jang menanja, demikian:

مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي : قَالَ : أُمُّكَ. قَالَ : ثُمَّ مَنْ : قال أُمُّكَ. قَالَ : ثُمَّ مَنْ: قال أُمُّكَ. قال : ثُمَّ مَنْ قال: أَبُوكَ .بخاري ومسلم عن أبي هريرة

„Siapakah orang jang paling hak saja pergauli dengan baik-baik?”. Djawab beliau „Ibumu”. Kemudian siapa? Djawab beliau lagi: „Ibumu” Menanja pula: „Kemudian siapa?” Djawab beliau lagi: „Ibumu” Dan lalu siapa? Djawab beliau: „Ajahmu!” (Diriwajatkan oleh Buchari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Apa lagi Hadits jang mengandung arti lebih mementingkan perempuan, memuliakan dan mendahulukan, sebagai dibawah ini, sabda beliau Nabi Muhammad saw.: