Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

71

prampoean jang masi lagi ada anak-anak dan samoea orang kapingin taoe apa dia nanti mengakoe dia poenja kadjahatan dan bagimana dia nanti tahan itoe kaniajaän.

Tetapi samoea itoe karamean dan bersoerak-soerakan, Liou Siou tiada maoe pedoeli dan tiada sedikit bisa goda kasoesahannja.

Tatkala dia sampe di hadapan hakim dia djatokan dirinja di atas satoe bangkoe kajoe, jang di toendjoek oleh algodjo dan disitoe dia bernanti dengan tangan terikat dan djiratan di lehernja; maka dia harap jang itoe kamatian bole lekas datang akan mengabiskan maloe dan sangsaranja.

Ming soeroe diam orang-orang jang menonton dan adjak bitjara pada pesakitan, tetapi bermoela pesakitan tiada dengar maka Ming misti bertanja lagi satoe kali baroe dia dengar.

—Angknoe ada di dakwa berkata hakim — jang angkaoe soeda boenoe angkaoe poenja laki pada malam penganten; apatah angkaoe hendak mengakoe angkaoe poenja kadjahatan dan siapa jang soeda menoeloeng angkaoe berboeat itoe pemboenoehan?

—Saija soeda soempah—menjaoet Liou Siou dengan soeara gemetar; —jang saja tiada taoe satoe apa dan saja tiada ada poenja salah dalam itoe pemboenoehan. Saja soempa lagi satoe kali.

President tiada menanja lagi sebab dia soeda bernanti jang Lion Siou kasi itoe penjaoetan. Dia tengok