Halaman:Ini tjarita namanja lawah-lawah merah, ija itoe satoe tjarita dari Negri Tjina.pdf/68

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

64

Liou Siou soeda menahan itoe malam dengan segala itoe takoetan dan malam itoe bagimana! Djikaloe pada waktoe matahari timboel orang taro dia di moeka satoe katja maka tentoe dia tiada bisa kenal dirinja sendiri!

Dia poenja ramboet ada tertjampoer sama darah, tiada di sisir dan teroeré-oeré di atas poendaknja; kalemaren dia ada berpake itoe pakean penganten jang bagoes tetapi sekarang badjoenja di bikin dari kaen itam; matanja jang amat manis soeda djadi mera dan bengkak dari sebab menangis; pipinja poetjat dan koeroes, dan lagi sepatoenja dari soetra mera soeda djadi kotor kena loempoer.

Kira-kira poekoel sambilan pada waktoe pagi dia dengar orang berdjalan dan brenti di moeka pintoenja; grendelnja berboenji dan pintoenja terboeka, maka lantas dia moelai gemetar, sebab dia kira jang dia nanti liat kombali itoe algodjo jang dia terlaloe amat takoetkan.

Maka baiklah tiada demikian adanja.

Orang jang masoek didalam kamar toetoepan itoe ada satoe prampoean toea jang kotor roepanja tetapi moekanja kaliatan baik

Dia liatkan Liou Siou dengan moeka kasian dan matanja kaliatan seperti dia maoe menanja barang apa-apa.

Dalam sabentaran Liou Siou merasa sedikit senangan hatinja dan pangil itoe prampoean dengan tangannja serta bilang:

—Saija lapar; saija berasa dingin.

Itoe prampoean datang rapat padanja, toetoep dia