62
tempat tidoernja. Di atas itoe tikar dia berbaring berdjam-djam tiada bergerak dengan tiada bisa mengkoempoelkan ingatannja dan lagi slempang jang dia nanti djadi gila.
Pelahan-pelahan dia dapat pengrasaännja kombali, dia mengarti kabratannja dan kaädaännja serta ingat pada iboenja jang tentoe lekas nanti dengar jang dia poenja anak prampoean jang dia maoe bikin beroentoeng, sekarang dia di pitena soeda berboeat satoe kadjahatan dan ada didalam pendjara.
Terlebi lagi dia ingat dia poenja hari moeda dengan di djaga begitoe baik oleh iboenja, dia poenja katjintaän hati dari hari jang soeda-soeda jang baroe di bikin poetoes kalemaren, dia poenja kamar ketjil di gang toekang mas, dia poenja baboe Me-Kiou, dia poenja poehoen-poehoen kembang jang dia saijang, dia poenja pakerdjaän jang dia bikin dengan enak hati watoe siang, dia poenja tidoer waktoe malam jang tiada tergangoe oleh satoe apa, dan djoega dia poenja misan Ité jang soeda di katakan oleh itoe kapala policie jang dia djadi pemboenoe, itoe semoea dia ingat, maka oleh itoe ingatan dari hal kadjadian jang senang Liou Siou mentjoetjoerken aer dari pada mata-matanja.
Dari pada hal pemboenoean soenggoe dia tiada bisa pertjaja itoe, dia kata jang itoe tiada bole djadi, maka toetoeplah matanja dan bersombahjang kapada Allah biar sopaija Allah bole melepaskan dia dari pada mimpian itoe.
