32
sapoeloe dari pada porselein dan pandita pandita jang berpake badjoe pandjang koening warnanja, poekoel kasi boeni gembreng dan tamboer boeat memanggil orang-orang alim akan datang bersombahjang pada pagi hari.
Kali Moetiara itoe jang pinggirannja tertoetoep dengan tebal oewap emboen, atas jang mana kaliatan boekit-boekit jang di sabelanja itoe seperti poeloe jang timboel di atas aer, maka didalam sakedjapan mata itoe kali soeda penoe dengan riboe-riboe praoe ketjil dan besar, jang kaliatan rame dengan dia poenja sombar didalam aer. Sawah-sawah padi jang amat lebar kaliatan seperti bergerak atas permadani jang berwarna djambroed, dari dalam jang mana soeara-soeara matros menjanji akan mengoesir samoea boeroeng-boeroeng jang misi diam didalam sawah-sawah itoe, sahingga itoe boeroeng di negri Tjina nama Agami, timboelkan kapalanja seperti satoe pendjaga atas samoea bebek-bebek jang kaget mendengar soeara meriam di dalem benteng Bocca-Tigris, jang membri hormat kadatangannja satoe kapal dari lain bangsa.
Demikian poen di darat samoea manoesia bangoen dengan kasenangan hati dan karadjinan; Founsi jang ada pada pinggir sabela kanan dari kali itoe, soeda oendjoek ramenja djoega pada pagi hari.
Di djalanan dari roema-roema toekang mas soeda ada penoe dengan manoesia jang pergi datang.
Toekang-toekang pikoel aer soeda berdjalan koeliling sambil bertriak.