172
jang kita bole ketemoe itoe pemboenoenja Lin pada pangeran Kong ataoe didalam satoe roema sombahjang.
— Angkaoe ada betoel, — menjaoet hakim gemoek, jang tjoema dengar namanja radja moeda sadja lantas timboel braninja. — Biarlah kita pergi masoek kadalam!
Doea penghantar itoe soeda masoek kadalam itoe roema.
Fo-Hop dan Ming toeroet dia-orang masoek.
Tatkala dia-orang ada di tenga-tenga, dimana dia-orang ketemoe satoe pintoe ketjil jang ada terboeka sama djoega seperti itoe jang di loear.
Pintoe itoe ada djalanannja boeat masoek sampe kadalam satoe kamar jang amat besar, tetapi renda adanja, jang mana djikaloe tangannja sa-orang jang sedang tingginja bole sampe akan pegang diatas lotengnja.
Didalam itoe kamar ada lebi dari saratoes orang, tetapi disitoe ada penoe dengan asap, maka itoe Ming dan Fo-Hop lebi doeloe tiada bisa liat satoe apa dan tiada bisa mengenal satoe orang.
Tiada lama dia orang poenja mata djadi biasa dalam hawa-asap itoe dan Ming lantas dengar dan liat samoea sekali.
Diatas bangkoe papan jang ada pada sepandjangnja tembok ada baring-baring bebrapa banjak manoesia, jang tiada brenti isap dia-orang poenja pipa tambaga dan roepanja tiada perdoeli pada orang-orang lain jang ada disitoe. Didalam bagian jang lain dari itoe kamar tiada ada bagitoe senang.
