SADJAK - SADJAK
ARIFIN C. NOER
MUKADIMAH
Puisi membutuhkan keberanian
sebagaimana perempuan jang berberdjuang dirandjang
untuk kehadiran anak²nja
Segala jang kita punjai harus diserahkan
tanpa sezarrahpun mengharap balasan
Sorga itu sendiri tak begitu baik diharapkan
ketjuali rachmatNja jang menjerahkan
Apa jang kita lakukan sekarang
hanjalah digerakkan rasa pertjintaan
jang mendalam
antara kita. Dimana tak ada istirah
ataupun kata pisah jang sempat di-
utjapkan
Sebab sadar kehidupan berdjalan
tanpa satupun jang mampu mengha-
lang
Sebab itu mengertilah apa jang kuker-
djakan sekarang
DALAM LANGGAR (1)
Sekarang tahulah aku bagaimana aku
mesti berkata
dalam ini langgar jang ramah dimana
Engkau memberi berkah
istirah dan damai atas setiap gelisah:
gelisahku!
Setelah berdjalan kesana kemari tanpa
ada jang dilakukan
terhad: p setiap kedjahatan dan segala
pengchianatan
jang tengah meramaikan kata ini siang
malam
Pentjuri jang terang2an dan korupsi
jang dilakukan setiap orang
disamping ulama2 jang tjuma sibuk de-
ngan kata
dan para demagog lainnja! 8ahu-
lah aku
apa jang mesti aku katakan pada ha-
tiku sendiri
Kini, disini, sendiri dilanggar ini
dimana tjahaja bulan menjusup lewat
tjelah atap
meundjukkan noktah2 noda pada se-
tiap wadjah wadjahku!
Kutukan akan tiba pada setiap dosa
Malam jang dikotori dan dibaluti de-
ngan warna hitam
Semuanja dilahirkan untuk dikorban- misteri dan rahasia akan terbuka
Alhamdulillah! Sepi jang selama ini
mengikuti pengembaraanku
Agar djarak Bumi dan 'Arasj
tak begitu djauh
Sehingga tjahaja
kan
menimpa apa jang ada dengan sem-
purna
Mengertilah. Tanahair telah pula me-
ngadjarkan
bagaimana mesti kita bertjinta
dan mempertahankan segala kebena-
ran.
telah berhenti disini dan telah menje-
rahkan nikmat jang sedjati
dari segenap peristiwa jang berlang
sung ditanah ini
Alhamdulillah! Aku telah bisa me-
mastikan dan mejakinkan
Segala dusta dari setiap zaman akan
membusuk dan menguliti dirinja
sementara tiap orang menenkuli kepalanja sendiri
dikamarnja sendiri
Aku djuga jakin seperti djuga pasti
bertiupnja terompet sangkala
mengchabarkan achir tiap tjerita
Beginilah jang ada disini: penjerahan
diri dengan suatu kepertjajaan
berudjud perbuatan² jang sederhana.
Maka terimalah semuanja
untukMu. Diatas tikar jang kojak² ini,
dilanggar jang renta ini
baji telah lahir dengan tangisnja jang
penuh arti
Terimalah ia sebab ia adalah diriku
sendiri
jang nakal dan mandja
telandjang dan terbuka
Terimalah ia
Amin.
DALAM LANGGAR (II)
Dingin malam telah pula Kau kirimkan
Aku akan tidur sekarang;
segalanja kupasrahkan padaMu sebab
semuanja milik Mu
Dingin malam telah menguntji kamar"
dan berbenahlah segala kebenaran
membikin onar
dengan kegelisahan, sebab pemilik
jang sedjati telah datang menagih
apa jang telah disita dusta selama
siang perdjalanan
Tetapi aku akan tidur sekarang
berharap segala rasa tjape akan hilang
Kalau besok tabuh itu dipalu orang
aku 'kan kembali bekerdja
setelah Kau terima sudjudku
Akan kususuri lagi segala peristiwa
HORISON / 178