Lompat ke isi

Halaman:Horison 03 1966.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

min. Ia sedang menjisir rambutnja jang lebat, pesolek sekali, dia. Sudah ?" tanjaku benar tjemas. Dia hanja menaikkan kedua alisnja jang tebal. Senjumnja makin merekah. ..Kapan?" ..Tadi. Sehabis saja dari sini tadi", sahut- nja sambil membalikkan wadjahnja mena- tap wadjahku. Anak sendiri jang mentji- duknja). Dan langsung diserahkan. Mbak Jajuk sama anak2nja mengikuti kami di- belakang. Kami djalan kaki sadja, ada jang berspeda. Tapi sumpah Mas, mbakju kini belum saja tjeritai lho", susulnja ber- bisik dan mendekatiku.,,Sebaiknja Mas sadja kan jang tjerita, nanti. Dan kata Bambam dari tadi belum ada anak2 jang kemari". Aku seperti tertendang kedalam ruang hampa jang luas tanpa batas. Ada kelegaan jang abstrak, tapi ada pula bajangan tahun2 nanti jang kongkrit: Ta- hun2 buat kelandjutan hidup anak² adikku Jajuk, dia sendiri dalam kepiatuan dan ke- djandaan. Tapi pun itu tidak menjedihkan hatiku sebagaimana tadi. Sebab Tuhan tentunja djuga ber-Ada disini, dalam seke- lumit peristiwa diantara berdjuta-djuta per- istiwa sedjarah manusia dibumi. Dan per- istiwa ini sendiri memang tentulah sekelu- mit ketjil belaka, sebagaimana sekelumitnja peristiwa jang Tuhan sudah menjisihkan aku sampai tak usah mendjadi seorang pembunuh, pembunuh iparku, dimasa aku akan muntjul lagi setjara legal dan bebas dari pemfitnahan. Tapi airmata melelehi pipiku djuga, dan tidak hanja, menggenangi sudut pelupuk. Kutarik nafas jang dalam, dengan pera- asan jang tak tertuliskan meski dalam se- buku besarpun. Diluar kamar kudengar isteriku menawari Wimbadi minum kopi tubruk deplokannja sendiri. Dilangit2 kulihat seekor serangga dengan tjerdiknja menikam lalat hidjau jang terperangkap kedalam djaring2nja. Lalu kudengar sulungku memanggili adik2nja. Kemudian ajam djago tetangga jang berko- kok. Disusul derak tetanggaku jang me- nimba air disumur sebelah rumah. Geme- rintjingnja dokar jang lewat didjalanan depan rumah. Dan lain2. Dan lain2 lagi. Dan aku sendiri tiba2 kepingin sekali da- pat tidur, biar betapapun djuga sebentarnja. Mataku terasa berat. Dan semua ketjapai- anpun mulailah merajap-rajap menjelinapi seluruh tubuhku. *** Djakarta, Djuni 1966 Arti sebetulnja mengambil air, tetapi di Djatim achir2 ini diartikan menga- mankan orang2 PKI.


DUA SADJAK KLASIK

LI TAI PO

KEFANAAN

Bulan diatas bukit Yo Mai, bulat sempurna
Menjinari kabut tepi telaga, djadi duka dan rawan disana
Lama dikota ini aku tinggal bersama kau, tapi malam ini aku mesti berlajar pula
Kadang kita begitu bahagia, tapi tak bisa tinggal lama

WOE TI

KEKASIH MENDIANG

Tak kudengar lagi dia
Tapi dulu desir gaunnja restu bahagia
Kini kosong dan sepi kamarnja
Debu bertumpukan, begitu aman
Daun berdesik rindu membelai djendela
Disana ditirai djendela
Kenapa tak melintas lagi bajang tubuhnja
Kenapa tak berdesir lagi gaunnja
Mari, kembalilah kau kuminta

Terdjemahan: Hartojo Andangdjaja lewat Slauerhoff's Verzamelde Gedichten II