Setelah sekian lama méngamat amati, bicaralah ia seorang diri.
― Hahaa ... sekali hantam dengan gelangku ia kembali menjadi asalnya, berlagak benar sih waktu merubah dirinya seperti anak raja ?
Biarlah tulang² tubuhnya kubetot keluar untuk dijadikan sabuk pakaian perang ayahku.
Li Locia lalu menginjak kepala naga itu dan dari ekor di sigarnya, kemudian tulang naga itu dilolos keluar.
Serr . . brettt . . leerr . . leess . .
Pengawal² Li Locia melihat perbuatan kongcunya itu menggigil ketakutan. Gigi merèka berceratukan dan kaki tangannya lemas tak bertenaga, sêmangat mereka sudah terbang entah kêmana ? Setelah melolos keluar tulang naga itu, lalu disampirkan di pundaknya. Locia lalu mengajak pengawal pengawalnya pulang.
― Tunggu apa lagi ? Hari sudah lohor hayo pulang.
― Ba . . ba . . baik kongcu . . hm . . hoa hoa . . hoa . .
― Hoa hoa apa ? Kalian kenapa sih seperti orang melihat setan saja ?
14