Halaman:Hikajat Tanah Hindia.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

26

Maka dalam seluruh kota Banten hanya tiga lurung saja, pangkalnya satu-satu di pintu gerbang dan ujungnya di tanah lapang yang luas di pusat kota. Di sebelah selatan padang itu istana Raja dan istana Mangkubumi; di sebelah timur terdiri gudang senjata; di sebelah barat ada masjid raya. Rumah yang tersebut itu bertiang kayu, yang amat elok ukirannya; dinding rumah Sasak dan atapnya ilalang atau rumbia (nipah). Maka sungai, yang melalui Banten, tohor; Kira-kira tiga kaki dalamnya, ayarnya tenang lagi keruh dan busuk baunya, sebab sampah segala rumah di tepinya dibuangkan orang ke dalam ayar, akan tetapi orang negeri mandi juga di situ. Akan rumah orang yang kebanyakan buruk rupanya, halamannya (pekarangannya) cemar dan bersemak-semak; tiap-tiap kampung dikelilingi pagar aur duri. Sekeliling kota Banten ada pula banyak rumah sampai ke tepi laut, maka rumah itu kebanyakan didiami orang Melayu, dan orang Benggala dan orang Gujarat (di Hindustan) dan orang Habsyi pun; kampung Cina di sebelah barat berpagar cerucup, di sebelah laut ada rawa yang dalam. Dan lagi loji orang Portugis di kampung Cina; demikian juga loji orang Belanda dan orang Inggris, yang datang ke Banten kemudian daripada orang Portugis. Adapun dagangan bermacam-macam dibawa orang ke Banten, umpamanya: padi dan beras dari tanah Jawa dan Johor, kayu sepang dan kayu cendana dari pulau-pulau Sunda yang kecil; pala dan bunga pala dan cengkeh dari pulau Maluku; lada dari tanah Banten dan dari tanah Lampung; intan dan emas dari pulau Borneo; sutera dan piring mangkok dari benua Cina; tenunan dari Hindustan. Setiap hari menghitam orang di pasar seperti sarang semut rupanya; di bagian sebelah kanan perempuan berjual lada, lebih-lebih kepada orang Cina; baru seorang tukang lada sampai ke pasar, maka sebentar itu juga beberapa saudagar Cina datang berlari-lari dahulu-mendahului hendak mem-