Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/63

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1689

Djaja doen sigra poelanglah pada kajangannja dengan segala soeka hatinja

Hatta maka segala Bera'dan Loetoeng koekang dan sijamang itoe melihat jang radjanja itoe mati, maka semoewanja poen berlari kesana kemari, adalah jang lari kehoetan pedamangan dan ka Tandjoeng Perioek, adalah djoega jang lari menjebrang ketanah Lampoeng, hingga banjaklah toeroen temoeroennja hingga dateng zaman sekarang ini, dari pada sebab ija sanget mengerinja malihat bidji mata jang berlompat lompatan seperti kelempingan jang petjah roepanja, se ab terkena anak panahnja Indra Maulana Askaudar Sjah.

Satelah Bajoe Soeta malihat hal itoe maka laloe sigra berdateng sembah, jatoeankoe: djikaloe adalah derma tocankoe, bahoewa djikaloe toewan koe bertemoe mamanda hamba djanganlah di boenoehnja. kerna ija orang sangat toewa, lagi hamba tida ada sanak soedara lainlnja ijala seorang, bahawa djanganlah toewankoe matiken bijarlah ija tinggal hidoep toeankoe.

Satelah itoe maka koemala itoepoen di angkatnja poela, maka lala laoet itoepoen gaib mendjadi boemi rata sebagi tatkala jang teleh soeda itoe.

Maka segala raijat kera poen banjak memboenoeh segala Bera dan Loetoeng itoe.

Adapoen maka sekoetika berperang, maka laloe alahlah perangnja segala morgastoe itoe, serta menjerah ken dirinja masing masing mintalah hidoep.