Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1678

bil olehnja di djadiken mantri jang besar, maka itoelah sebabnja ija sangat sakit hatinja kepada hamba, dan sebagi lagi barang ija di titahken radja maka ija tida bole kerdjaken, maka dari pada hamba maloe sebab ija mamanda oleh hamba seperti bapa sendiri djoega, maka hambalah gantiken titah radja itoe jang soeker soeker dapatlah hamba kerdjaken, maka mamanda hamba tidalah manerima kasi jang hamba toeloeng kerdjaken perkerdjaannja, maka ija ambil sakit hati sebagi jang laen, maka itoelah sebabnja hamba kena pitna sijang dan malem.

Satelah Indra Maulana Askandar Sjah itoepoen mendengar kata Bajoe Soeta itoe, maka laloe berkata: djikaloe demikijan patoelah ija menangkap segala tantara jang keloewar pada malem membawa makanan aken boewat angkau, ija persembahkeň itoelah sebab segala kera itoe tida mati olenja di boenoehnja dengan titah radjanja, dan sekarang pakah moelanja angkau di boeang kedalem hoetan ini? Maka Sahoetnja: jatoeankoe, sebabnja dari seorang anak radja Bahroel Alam

Arkijan maka laloe di tjeritakennja dari awal moelanja sampe achir kesoedahnja, seperti mana jang terseboet itoe, segala kelakoewannja habis lah semawanja di tjeritakennja.

Satalah Indra Maulana Askandar Sjah mendenger chabar itoe, maka mendjadi terlaloe amat soeka hatinja, serta katanja: Hai Bajoe Soeta! behoewa jang angkau tjoeri itoe boekan-