Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1672

mendengar, karna ia inilah binatang jang amat dosanja, dan patoetlah di moerkaken radja, dari pada sebab ia aken bershabat dengan satroe radja itoe,

Adapoen maka titah radja di soeroenja keroeboengi saekor kera dengan sepoeloeh ekor bera, serta di gigit nja dan di sowek nja hingga habis mati segala kera jang membawa makanan kapada Bajoe Soeta itoe.

Maka segala perihal itoe semoewanja Indra Maulana Askandar Sjah ketahwi, serta pikir dalem hatinja dengan serta memoedji moedji toehannja, serta katanja: ia Alimoe ia Kadiroe, heranlah hambanja melihat koedrat Halikoel Besar, sedang binatang samanja binatang poen demikian.

Satela soeda ia berpikir itoe, maka laloe di dengarnja soewara segala kajoe batoe dan roempoet dan tanah itoe, dan poehoen poehoenan dan boengah boengahan, maka mendjadi bertambah tambah heranlah dirinja.

Tatkala itoe maka laloe di dengarnja soeara batoe aken toetoep nja pintoe Gowa itoe berkata, katanja: jatoeankoe beberapa djoega toean hendak masoek kedalem Gowa ini tidaken dapet, sebab hambalah jang menahanken, sebab djikaloe belon bisa dapet pereksakenlah orang jang teroenijaja itoe, tidalah hamba briken toeankoe masoek kedalem hamba ini,

Satela ia mendenger batoe itoe, maka laloe sigra kombali pada tempatnja kera itoe jang hampir poetoes djiwanja.