Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/323

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1949

Satelah toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara malihat dija, maka hatinja seperti tertoenoeh dengan api rasanja serta timboel belas hatinja aken melihat kekasihnja itoe, serta di hampirinja maka laloe toeroen pada tepi laoet itoe, dateng.

Adapoen maka si pandai memana mata poen terkedjoetlah malihat roepanja toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara, serta ia hendak menjembah, maka laloe di samboet tangannja, serta katanja; wai kakanda orang boediman sampelah soeda temponja bilangan beta ini bertemoe dengan kakanda dan sekarang djanganlah kakanda beringar ingar hati tida sijapa lagi tempat adinda ampoenja kirimken diri.

Satelah itoe maka si pandai memana mata poen tersenjoзm serta katanja wai kekasih kekanda boewah hati kakanda oesahlah toewan berkaja jang demikijan kerna soenggoehlah djoega seperti kata kata toewankoe itoe.

Satelah itoe maka sahoetnja toewan poetri itoe sambil bertjoetjoeran aer matanja, katanja: wai kakanda barang kemana kekanda ini pergi maka bijarlah beta meng koet bersama sama.

Maka sahoet si pandai memana mata: Hai adinda djangan toewan mangikoet pada kekanda, kerna takoetlah kakanda mendjadi pitnah jang lebih besar, dan lagi soedara toewan itoe terlaloe amat sakit hatinja pada kakanda kerna nama kakanda senama dengan namanja, dan

Soltan Taboerat

235