Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/277

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1903

dan orang kaja kaja dan soedagar soedagar dan segala dajang bija peri itoe ada hadir mengadap pada bale astana itoe kerna pada hari itoe poetri Djin hendak keloewar sendiri akan mengataken nadjarnja pada segala jang maminang kepadanja.

Adapoen maka pada tatkalah itoe tidalah lepas segala mata laki laki itoe, malihat pada pintoe itoe sepertiken tjintajoe (bijang lala) jang bernantiken hoedjan rasanja itoe pada tatkala itoe beloen lagi poetri Dijin itoe keloewar.

Maka segala manoesija jang hina bebal itoe semoewanja, berkalahi pada temannja dari pada sebab ia hendak malihat terlebih kehadepan, maka mendjadi rijoe randa soewaranja orang berkata kata itoe maka pada tatkala itoe roeboelah segala bale pengadepan: itoe dari pada sangat kebanjakan manoesija. itoe maka laloe mendjadiken bertambah gempernja seperti kijamat lakoenja.

Kalkijan maka sekoetika poela Dewi Penglerasan poen toeroenlah dari atas kaindraan terlajang lajang serta pakejannja toedjoe lapis dengan gemerlapan serta saboek pelanginja warna kesoembah itoe di kibar, maka gelangnja toedjoe soesoen dari pada mata inten dan soebangnja dari pada inten, dan kaloengnja bertjahja dari pada koemala roepanja maka laloe ja toeroenlah dari pada bale penghadepan itoe, sepertiken binatang jang pinda djoewa roepanja.

Maka, terkedjoetlah segala laki laki jang haldir