Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/262

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1888

nja itoe, maka memberi habar pada anaknja segala kata anak radja radja itoe maka pikir Diwi Penglerasan apalah dajakoe handak lari pada tempat ini, djikaloe takoet mendjadi binasa poelau ini, djikaloe di binasahken alangka soekarnja Berhamana ini.

Maka sesallah Siti Diwi Penglerasan masoek kedalem poelau ini, serta menangis sijang dan malem itoe serta mengenangken peroentoengannja sebab keloewar dari dalem negrinja, sebab melariken dirinja dan mamisahken djodonja, maka dateng kemari poen demikijan djoega, maka laloe menangislah sijang dan malem itoe serta ratapnja: Wai nasib pereentoengan badan sampenja hati orang jang mengarang tjerita javg demikijan, wai bapa soeltan iboe Soeri tempat mana beta bertemoe ajahanda ini, wai matilah ananda ini menanggoeng selakoe ini sampe hati soenggoeh orang jang berhikajat ini.

Maka tidalah kami seboetken lagi tjerita ini, maka kami seboetkenlah Indra Maulana Askandar jah.

Alkaijsjah maka terseboetlah perkataannja Indra Maulana Askandar Sjah itoe, berdjalan. dengan doewa ekor kera itoe masoek hoetan keloewar hoetan rimba blantara itoe maka barang di mana ia bertemoe soengai atawa laoet atawa penjebrangan itoe jang besar besar dan jang lebar, maka Indra Maulana Askandar Sjah poen masoeken koemala itoe kedalem moeloet- nja maka dapatlah menjebrang, dan Tjoetjak