Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/259

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1885

kehandaknja anakoe sekalian ini, tjobalah chabarken,

Maka sembahnja radja peri, jatoeankoe: bahoea hamba ini seorang radja pada tana Peri. di atas Goenoeng jang bernama Maha Miroe, dan nama hamba ini Mahradja Danoe Sakti Wiradjaja, kehandak hamba dateng kemari ini handak maminang anak poengoet toewarkoe, aken kehandak hamba handak doedoeken dengan anak hamba seorang laki laki namanja Indra Menger- na Laila Roepawan, kerna anak hamba adalah ampat orang, ialah jang lebih toewa, lagi lebih lebih saktinja dengan bidjaksananja dari lainnja.

Maka sembahnja poela: bahoewa ada poela seorang anak hamba bangsa dari pada Dewa, iapoen djoega adalah ampat soedaranja, jang lebi toewa namanja Widanta Dewa, tetapi di dalem delapan orang itoe boekannja anak hamba sendiri, hanja anaknja soedara hamba, inilah soedara hamba doewa orang, seorang anak radja Djin dan seorang radja Dewa, maka seorang namanja Mahradja Peraboe Gangga Maja Sakti, dan seorang Mahradja Widanta Sakti, maka kedoewa nja itoe radja besar di tanah kaindraan, maka di dalem itpepoen mana djoega anak toewan soedi aken ambil soewami di dalem kedelapan nja itoe djadilah.

Maka Berhamana poen tersenjoem, serta kata nja: Hai soedarakoe djikaloe ada oentoeng djodo nja masa kemana lagi.

Maka sembah radja manoesia itoe, jatoewan