Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/245

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1871


Mahradja Goemanda Soeta boekan ampoenja dia dan penganak perahoe poen boekan ampoenja, hingga siapa jang maoe pada ini har'a bijarlah ia mentjari itoe jang senama dengan anakoe, soepaja akoe ini bisa pereksa dengan kaadilan.

Satelah itoe maka sembah Mahradja Goemanda Soeta jatoewankoe, bahoe wa soenggoeblah jang memberi kepada hamba itoe, senama djoe ga dengan soedara. hamba, tetapi djikaloe ada idjin toeankoe bijarlah hamba pergi mentjari dia tetapi penganak perahoe kedoewa penangkap kan oesah pergi mentjari, kerna djikaloe toewankoe soeroehkan ia pergi nist aja ia melarikan dirinja, sebab ialah jang memboewang hamba di dalem laoet dan di dalem hoetan, bijarkah ia di pendjara dehoeloe hingga hamba kembali, soepaja hamba dapat membalas segala perboewatannja.

Maka sahoet radja: Baeklah sekarang anakoe pergi mentjari itoe, jang senama dengan anak kita ini.

Sembahnja: Jatoewankoe baeklah.

Satelah itoe maka berdatang sembah Indra Maulana Askandar Sjah, jatoewankoe Sjah alam djikaloe demikian baeklah hamba bermoehoen pergi mentjari padoeka toewan poetri itoe, kerna perdjandjian toean koe djikaloe hamba dapat mentjari toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara itoe, maka di beri keradjaanlah hamba di dalem negri Toral Arkan, dan lagi maloelah hamba kerna soeda terlandjoer hamba berdjandji ham,