Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/242

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1868

orang lain terlebi baek anak kita sendiri, serta katanja: Hai soedarakoe soedagar? pada tatkala itoe siapa jang taoe jang kitab ini angkau jang ampoenja, dan berkata benar angkau djangan dari sebab moeloetmoe. batang lehermu terpenggal.

Maka sembahnja: jatoewankoe, seorang poen tida ketahwi hanja toewan poetri Maal Djamdjam djoega toewankoe, kerna pada masa ketjil ia sehari hari pada hamba djoega, Soeltan Moehamad Sjabrab menjerahkan padoeka ananda kepada. hamba, itoelah sebabnja toeankoe, tetapi lain orang tida ketahwi.

Tatkala itoe soeltan poen memandang kepada radja Moehamad Sjahrab.

Maka sembah Moehamad Sjahrab: soenggoe toewankoe, kerna lain hari padanja tida ketahwi, hal Tabib.

Satelah itoe maka soeltan poen bertambah tambah mesgoelnja memandang kepada anakpja serta katanja: jaanakoe, apakah bitjara toean?

Maka sembahnja ja ajahanda, djangankan toewankoe hoekoem akan hamba, sekali poen batang Ieher hamba di penggal tida terlepas kitab itoe dari pada hamba, sebab pengasih pendita toewankoe.