Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/233

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1859

tang, sekalipoen hoekoem jang mana djoega mangataken ia berdjoesta di dalem itoe poen melinken toeankoe djoega ampoenja hoekoem jang terlebih adil.

Satelah itoe maka Indra maulana Askandar Sjah palsoe poen terlaloe amat marahnja serta katanja Hai bedebah djikaloe, sebab akoe berani berkat ijaitoe sebab soenggoeh barang bitjarakoe boekan dengan doesta.

Satelah itoe maka soeltan poen tesenjoem ma lihat anaknja, serta katanja Hai anakoe, apa sebab angkau taoe mengatakan kata jang Gaib itoe, dan seperti poetji dan Lautera itoe apa sebabnja toeankoe mendapat ketahwi jang ada pada peroet matjam dan boeaja?

Satelah iioe maka sembah Indra Maulana Askandar Sjah jatoewankoe bahoewa tanja ajahanda pereksa hamba jang demikian, dan sekarang toewankoe katakan pada padoeka adinda Mahradja Goemanda Soeta, soenggoeh apa tiada ia memboenoeh doewa orang laki laki pada tepi laoet, dan apa soenggoeh ia di rampas oleh penganak perahoe di tengah laoet seria di ambil nja Lantera itoe, maka ia di boewang kedalem laoet serta di tinggauja toewan poetri di dalem perau dan toean pereksa poela soenggoehkah ia poengoet oleh penangkap ikan serta di bawa keroemahnja?

Satelah sampe keroemahuja, maka ia di ikat, dan poetji itoe di ambilnja, serta padoeka Mahradja Goemanda Soeta di boewang kedalem hoe-