Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/217

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1843

dengeran talingah toeankoe, dan hambalah palita hati radja penjoeloeh sekalian isi negri Toral Arkan.

Satelah itoe maka soeltan poen terlaloe amat masgoel hatinja, dari sebab jang berboewat hoekoem itoelah martoewanja, dan lagi radja jang terlebih toewahnja, dan djikaloe tida hendak di toeroetnja takoet kaloe kaloe anakuja jang sakti itoe pergi akan mengembara, maka laloe berpikir di dalem hatinja sekoetika, serta katanja: Hai anakoe dan boeah hatikoe bidji mata ajahanda, oesalah toean berboeat atas balas membalas atas perkeradjaan itoe, kerna ajahanda ini sangat sekali takoet kepadanja, kerna ia soeltan jang toewah lagi ajahanda ampoenja mertoewa, kaloe kaloe mendjadi hina nama ajahanda, dan lagi kelak nanti di dengarnja oleh iboe toewankoe Mahroen Sari, alangka sakit hatinja.

Maka sembahnja Indra Maulana Askandar Sjah palsoe itoe, jatoeankoe pada pikir hamb ini bockanlah hendak menghoekoem pada soeltan itoe, bahoewa pada pikir hamba ini bijarlah toewankoe samboetkan ja kemari, soepaja toeankoe pereksakan dengan pereksa jang adil soepaja soedagar Sababi itoe toeankoe hoekoemkan, dan serta mantrinja soeltan itoe jang mengatakan dalem kitab Boestan Salatin itoe, mengatakan nja hamba ini satoe orang jang amat sangat sekali djabat pekreti, itoelah jang hamba hendak hoekoemkan, dan lagi bijarlah terbalas maloe hamba atasnja itoe, dan djikaloe ajahanda me-