Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/184

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1810

terlaloe amat sangat ramainja.

Satelah sampe pada hadepan radja, maka laloe di pereksa poela padanja.

Maka Indra Maulana palsoe poen soedjoed ser ta sambahnja: jatoeankoe ampoenilah kiranja hambamoe ini, kerna hambamoe tida berani ber boeat djoesta lagi di hadepan toewakoe.

Maka titah radja: pada masa ini tidalah dapat angkau ini maminta ampoen, perkata segala oelamo, djikáloe angkau tolah malihat hoekoe man bahroelah angkau pertjaja, maka itoe tida lah sekali kali membri menepaat, dan lagi barang sijapa telah malihat rdaja, bahroelah ia hendak bertobat, maka itoe tida sjah sekali kali.

Satelah itoe maka mantri jang toewa poen membatja soerat poetoesannja atawa perdjandji annja, seperti mana jang telah sadija di dalem boekoe oendang oendanganja radja di zaman itoe, telah sedijalah hoekoemannja, hingga sa leseelah dari bada membatja soeratnja itoe.

Sabermoela terseboetlah perkataanja Mahradja Goemanda Soeta kedoeannja Mahradja Goeman da Sakti itoe, berdjalan masoek hoetan keloewar hoetan, maka laloeija masoek berdjalan di da lem dessa Negri Mahram Langga Sari itoe, ma ka di lihatnja isi kampoeng hendak masoek kedalem negri, maka heranlah dirinja serta di hamprinja orang jang terdjalan berkata kata itoe, seta katanja: Hai kamoe sekalijan hendak

pergi kemana angkau ini? Maka satelah orang moeda bergandaran koeda