Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1644

Maka laloe sigra bangoen Mahradja Goemanda kedoewa serta menjembah, laloe doedoeklah ija.

Tita soeltan: Hai anakkoe sekarang kata dalem Noedjoem soedara anakkoe hanja toewankoe katiga soedara jang dapat mentjari soedara anakkoe itoe, dan sekarang djikaloe ada derma toewankoe, baeklah toewan pergi ketiga soedara jang dapat mentjari soedara anakkoe, sijapa lagi jang dapat membela soedaramoe hanja toewanlah, lagi sepatoetnja sebab toewan sepoepoe dengan dia.

Maka sembahnja Mahradja Goemanda kedoewa, baeklah toewankoe, djikaloe ada titah toewankoe djanganken sijang hari, sekalipoen di tengah malem boeta hamba djalanken.

Sembahnja Mahradja Goemanda Sakti: ja ajahanda djangan ada titah dari pada ajahanda, sekalipoen tiada sepatoetnja hamba pergi mentjari. Satelah itoe maka hidangan poen di angkat orang, maka laloe makan minoem itoe.

Sahsoedanja itoe maka anak radja itoe poen memake seperti mana adat anak radja radja ketiganja itoe.

Satelah soeda saleseh maka laloe pergi bermoehoen kepada iboenja, maka laloe di peloeknja dan di tjijoemnja serta di tangisinja, maka kata permaisoeri baeklah toean ketiga soedara djangan berbanta, barang di mana toean berhenti djanganlah loepa aken allah dan rasoel, dan djangan loepa adat dan boedi bahasa, djanganlah seperti anak orang goenoeng, keran sekarang toean telah ada dalem negri.