Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/152

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1778

kaloe akoe ini membawa teman nistjaja apa barang pekerdjaankoe tidaken loeloes, dan djikaloa demikiian baeklah akoe seorang dirikoe djoega.

Satelah soeda berpikir demikijan, maka sembahnja: jatoewankoe oesahlah hambanja bertemen, biarlah hamba ini seorangdiri djoega, kerna pikir hamba jang hina ini oesahlah berboewat soesa pada orang laen,ada barang titah toewankoe bijarlah hamba djoendjoeng seorang diri.

Tatkala itoe soeltan poen terlaloe amat soeka hatinja mendengar sembah anaknja itoe, sertada, dan anakoelah jang dapet mata berganti mata, maka laloe baginda mamboeka badjoenja jang di pakenja, serta di noegrahken pada anaknja, maka Indra Maulana Askandar Sjah poen terlaloe amat soeka hatinja itoe..

Sasoedahnja ia berkata kata itoe laloe memakee selangkap pakejan serta dengan sendjatanja, maka roepanja betoel sebagi perdjoerit tidaken ada taranja lagi maka sekoetika di bawa oranglah koedanja jang dernama Askar Gindja baginda toeroen dari atas keradjaan serta di tjioem kepala anaknja katanjna: wai anakoe dan boewah hatikoe tjemin matakoe jang seperti bidji ramboetan simatjan, dan toewalah anak ajahanda jang dapet menggantiken ajahanda itoe.

Maka laloe Indra Maulana Askaniar Sjah poen menjembah soedjoet pada kaki ajahanda boendanja, dan pada kaki paloeka waneanja itoe, maka laloe berpelok pada Mahradja Goemanda