Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/100

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1726

jang lemah lembóet itoe, sepaja ija boleh aken di toeloengnja dengan toeloeng radja singah iroe,

Kata radja singah: Hai margastoe sijapa namamoe dan di mena negrimoe, dan apakah moelanja angkau berlakoe jang demikijan?

Maka sahoetnja: jatoewankoe bahoewa hamba ini seorang radja di dalem gowa kerabau giri, dan nama hamba ini Bajoe Soepa, bahoea negri ini di taloeken orang manoesija jang hina sekali, maka hamba ini di boewangnja kedalem hoetan dengan segala kawan hamba, dengan beberapa adjab hamba kataken dengan tida ada soeatoe dosa hamba dan namanja anak manoesija itoe Indra Maulana Askandar Sjah itoe, dan anak istri hamba habislah di boenoehnja, dan djikaloe ada derma tocankoe hareplah toeankoe ampoe nja belas dan kasihan dengan hambamoe, kerna hambamoe ini sama djoega bangsa binatang.

Satela radja singah mendengar katanja Bajoe Soepa itoe, maka terlaloe amat heran hatinja, serta katanja; apakah moelanja seorang manoesija itoe boleh dapat sampe pada tempat gawa itoe?

Sahoetnja: jatoewankoe sebab dari pada anak kepowanakan hamba Bajoe Soepa namanja, ijalah moelanja jang ampoenja asoetan, dari sebab ija berkehandak kepada keradjaan hamba itoe, sedan ketjilnja hambalah jang peliharaken dija, maka sekarang ini ija soeda besar dengan segala kasaktijan hamba adjar padanja, maka