Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/88

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1064

hoekoemkoe, djangan angkau menangkep seorang jang menoeloeng atas jang patoet.

Satelah maka segala raijat Djin masing masing di lepasnja, maka soekalah hatinja segala Djin itoe, laloe doedoeklah masing masing serta mengoeroet ngoeroet koemisnja, den adalah jang mengoeroet ngoeroet boeloe dadanja, den adalah jang menggigit gigit bibirnja serta bergetem getem, den adalah jang menggigit giginja den adalah jang menggoroek garoet kepalanja, den adalah jang menggosok gosok koepingnja den jang mengropoken djari tangannja, den adalah jang menaro doewa belah tangannja kepada belakangnja, den adalah jang bersekep kedoewa tangannja sambil melirik lirik kepada jang menangkep dia, den jang menggenggem tangannja masing masing dengen kelakoewannja.

Adapoen maka satelah Mahradja Widanta sakti melihat hal itoe, maka merah poetjet warna moekanja dari marah bertjampoer takoet, sakit hati bertjampoer maloe kepada segala radja radja itoe, jang lagi mengadep semsemanja semingkin ia menoedoeken kepalanja ketanah, dari pada sanget takoetnja kepada Mahradja Danoe sakti Wira Djaja.

Satelah itoe maka sembahnja Mahradja Dewa, itoe, ja toewankoe: di perhamba ini memochoenken ampoen di perbanjak banjak di bawa singgah sana toeankoe, bahoewasanja di atas kesalahan hamba maka hamba poen menerima kasih, tetapi soenggoeh soeltan Taboerat radja jang be-