Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/503

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1569

Maka pada tatkala mengadep lawannja itoe' maka kedoewa hambanja itoe ada bersama sama serta sendjatanja itoe, seperti barang arit den golok bendo, den serta dompet rokonja jang dari pada koelit badak itoe.

Adapoen maka satelah soeda itoe maka anak radja kedoewa itoepoen keloewar kota serta di iringken oleh segala raijat kedoewah boewa negeri itoe, maka soewara segala boǝnji boonjijan tijada berhenti lagi seperti soewara ombak rasanja.

Satelah sampai pada medan peperangan itoe maka segala raijat Aripoel Dlohar telah haldir pada medan peperangan itoe dengan gemerlapan tjahjanja, dari pada mahkota radja radja den segala pakejannja dari pada mas inten djoega, sepertiken lenjap rasanja di pandang mata itoe.

Satelah berhadep antara kedoewanja pihak itoe, maka gandarang perang poen di paloe oranglah terlaloe amat asik soewaranja, jang mana penakoet djadi timboel beraninja, den jang berani poen djadi timboellah gamiranja mendengar boenji boenjijannja peperangan itoe.

Sahsoedanja itoe maka tampillah berhadepan seorang penggawa jang bernama Manggar Negara, seita berseroe seroe katanja: Hai pahlawan Toral Arkan atawa penggawa Tädjir, manakah laki lakimoe marilah pertoendjoeken kepada akoe, sepaja angkau kenal baek baek akoelah jang bernama Pahlawan Manggar Negara, jang telah di maloeken segala isi negri ini, maka akoelah jang menangkap satroenja dengan sebelah tangankoe,