Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/499

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1565

Aripoel Dlohar.

Maka laloe di bawanjah.

Sjahdan maka pada ketiga itoe soeltan Bahroel Adjaib lagi sedang bermesoe warat kepada mantrinja, maka datenglah Bidoewan itoe serta bersama sama dengan sembahnja, ja toewankoe: bahoewa patik ini mendjoedjoeng titah radja patik membawa soerat.

Maka sahoed Mahradja Aripoel Dlohar, serta tertawa tawa baeklah.

Tatkala itoe di samboetnja soerat itoe d soeroenja batja, maka Hoe di batjanja oleh mantrinja demikijan boenjinja, Hai Radja Djindik? lagi tida berboedi, apalah moelanja angkau pendjarahken soeltan negri ini kedoewa mantrinja, den tidakah angkau mendengar chabar ada masi soedaranja dari Toral Arkan, Hai radja jang tida berboedi ini? aken bekehandak anaknja bapanja di tangkapnja, den sekarang akoelah ini aken lawananmaoe, bahoewa sanja djikaloe angkau maoe menganal akoelah anaknja soeltan Taboerat jang menoeroenken dari keradjaanmoe itoe, den hesok hari akoe bertanda tangan pada medan peperangan. den djikaloe jang seperti akoe maloelah akoe meminang anak orang tida di terima, den ajahnja di pendjaraken den pada hesok hari akoelah lawananmoe.

Satelah itoe maka Soeltan Aripoel Dlohar poen sangat tertawa, serta katanja: Hai Bidoewan radja, kataken pada radjamoe sekalipoen ada seriboe njawanja tida lepas dari pada tangankoe, den apa