Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/435

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1501

menggeraken koedanja berhadepan, serta berhadep kepada Mahradja Widan Kebondan itoe, serta katanja:

Hai Mahradja Widan Kebondan, djanganlah ngkau berboeat binasah kepada segala raijat ketjil ketjil, dan tida bergoena sekali kali angkau seorang radja besar memboenoeh seglaa raijat jang ketjil ketjil, dan boekan lawananmoe, dan akoe inilah lawananmoe jang sesoenggoeh soenggoehnja.

Satelah itoe, maka Mahradja Widan Kebondan poen tertawa kelak kelak, serta sambil toendoek sekoetika tengada keatas lakoenja, sambil menoelak pinggang dengan memegang pedangnja betoel seperti tingkannja Mahrádja Rehwana di negri Ngalangka Dirdja, serta katanja: siapa angkau ini?

Sahoetnja mantri Sjahbandi, akoelah ini iboe negri asjahbandi namakoe, jang tempo dehoeloe kala koe telah masoek kedalem negrimoe aken pergi berdagang serta dengan bersama sama Nachoda Mansoer SjahTäbir.

Maka Mahradja Widan Kebondan poen tertawa tawa, serta katanja: bahoea angkaulah jang bernama Sjahbandi, sahbat oleh Nachoda Mansoer Täbir, jang tatkala bardagang mendjoewal kajoe den besi besi den batoe batoe kedalem negrikoe, jang seorang pnen tida soedi membeli sebab dagangan jang hina, den sekarang ini angkaulah telah jang mendjadi i oe negri, maka ini waktoe angkau handak menjerahken njawa-