Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1016

pada pikir hamba jang hina ini baeklah kita kembali pada negri Toral Arkan, lagipoen istri jang toewa poen masi ada hidoep apalah goenanja dari pada hal jang demikian, sekalipoen kita menaloeken poen tiada bergoena, sebab istrikoe toewan di peristriken orang jang lain.

Satelah itoe maka pikir Indra Maulana Mapthoel Alam sambil berkata. katanja: Hai soedarakoe pada pikir hamba ini dari pada akoe menanggoeng maloe, lebih oetama djoega kita mati, djanganlah seperti pengarangnja, kerna pada pikirkoe djikaloe akoe tiada bertemoe dengen Sjahbanda kedoewa Sjahbandi itoe, dari pada hidoep baeklahlah akoe mati, maka pada bitjara akalkoe seorang lepes dari pada iboe bapa, tidalah akoe maoe lepas dari pada Sjahbanda kedoea Sjahbandi itoe, dan bertjeree akoe dari pada kedoewa istrikoe tidalah akoe maoe bertjeree dengen kekasihkoe Sahbanda kedoewa Sjahbandi kerna sanget tjintakoe kepadanja, djikaloe lajah menoesija itoe membagi njawanja, maka akoe poen hendak memberi njawakoe sjah kadoewanja itoe demikijanlah pikirkoe, maka baeklah akoe ini mati dengen membales kasihnja orang Tadjir, den sekarang Allah djoega jang memeliharaken atas hambanja den atas jang mengarang, maka seboleh bolehnja akoe hendak berboewat oenar djoega negri Tadjir ini.

Satelah itoe maka Moehamad Sjahrab poen dijemlah.