Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/377

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1443

nanja tjahja hamba jang poetih ini.

Maka kata pasir itoe, ja toeankoe: singgalah kemari kerna sakejan lamanja hamba terhampar disini, dengan panas hambanja kepanasan dan hoedjan poen kehoedjanan, belon perna hamba di djedjak oleh manoesija, marilah toewan singga kemari.

Maka heranlah dirinja Indra Maulana Askandar Sjah itoe, tetapi segala jang di dengarnja itoe soewatoepoen tida di sahoetinja seperti barang kata kata machloek itoe hanja ia berdijam djoega dengan nador itoe, sebab bahasa manoesija itoe tida di ketahwi dengan kajoe batoe itoe, maka itoelah sebab ia berdijam djoega dirinja.

Satelah itoe, maka Indra Maulana Askandar Sjah poen laloe beradoe di atas batoe poetih itoe, serta ia berdjalan di atas pasir itoe.

Sesoedanja ia beradoe, maka segala semoet jang beroemah pada selah selah batoe itoe habislah gemoeroe boenjinja, katanja: marilah kawan kawankoe sekalijan kita minggir dehoeloe dari lobang batue ini, kerna anak radja besar ini handak beradoe pada tempat kita, ajanganlah terlaloe kita bersoewara dengan riboet di sini.

Maka setengahnja berkata di noegrahken toehan kitakiranja ini kedatengan anak manoesija.

Sjahdan maka dari pada kaoem semoet itoe adalah saekor penditanja atawa goeroenja jang bernama Geramang, maka katanja: soedalah

Soeltan Taboerat

164