Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/355

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1421

di peliharaken Allah soebhana wataalla atas hambanja dari pada atas perboewatan jang djahat itoe.

Maka pada tatkala itoe datanglah garib dari pada mata Indra Maulana skandar Sjah itoe, maka laloe sangat garib dari pada ketika itoe tida dapatlah ditahan lagi matanja handak tidoerlah.

Maka laloe berkata kepada toean poetri, ja adinda: moehoenlah rahimnja toean, maka mari la rebah dehoeloe, kerna dari pada sebab mata kakanda sangat sekali mengantoeknja, marilah kakanda ini tidoerken pada rebaannja toean, sepaja kakanda dapetlah beradoe sekoetika.

Sahoet toean poetri Maal Djam djam Seri Negara: baeklah toeankoe.

Maka laloe di rebanja kepalanja Indra Maulana Askandar jah itoe, sekoetika tidoerlah ija tida bergerak lagi dari pada sangat njedar tidoernja itoe, maka datenglah tengah malem ija tida sedar lagi.

Adapoen maka datenglah poela hatinja toean poetri Maal Djam djam Seri Negara itoe jang hijanat, serta pikirnja: djikaloe demikijan baeklah akoe ambil badjoe Djin ini, serta kemala ke saktijan ini, serta dengan teko lentera ini akoe bawa kedalem negri, dan akoe ini persembahken kepada ajahanda boendakoe, maka akoe tinggalken ija pada poelau ini, dimanakah ija bisa aken mendapat menjoesoel akoe? Kerna palau Djadjahan Noesa Djawa ini sangat di koelilingi oleh laoet,