Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/315

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1291

Maka sembahnja jatoewankoe: ampoenilah hamba kiranja, djikaloe ada barang bebel hamba mintalah hamba di bawa kehadepan radja, dan djanganlah hamba ini di boewang dehoeloe kedalem laoet, bijarlah hamba bertemoeken kepada radja dehoeloe itoe.

Sembah segala raijat: soenggoeh betoellah kata itoe, baeklah toewankoe bawa ija mengadep aja handak dahoeloe sepaja di pereksa ija, kaloe kaloe soenggoeh betoel seperti katanja ija.

Maka sahoet anak radja itoe, Hai raijatkoe: di manakah kita boleh dapet dengerken segala kata. kata orang gila, dan lagi manakah jang sebagi tjetjongornja ada mempoenjai kemala, sedang kita ini seorang anak radja betar tida ada mempoenjai kemala, istemewa ija lagi segala anak goenoeng peranakan kira ada mempoenjai kemala ini, dan lagi djikaloe hal jang demikijan ija di bawa kehadepan radja apalah goenanja, sebab ija ada dari pada orang jang gila, dan lagi tida haroes orang gila itoe mengadep hoekoem, dan sekarang bawahlah ija kedalem hoetan besar dengan iketnja ini, boewangken ija pada tengah hoetan sepaja ija mati di makan matjan.

tSaelah itoe laloe di bawanja orang ija kedalem hoetan, sat elah sampe laloe di boewang oranglah.

Maka Indra Maulana Askandar sjah itoepoen menangislah serta katanja, wai Moealim: apakah oentoengkoe ini, sebab menoeroet pengadjarmoe dan akoe mendapet sakit jang demikijan, dan