Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/293

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1269

dalem boemi itoe, maka dengan sekoetika itoe djoega ija sampai pada kaki maligai toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara, maka di lihatnja segala pengawal itoe sedang lagi berkawal, masing masinglah dengan segala halnja itoe, maka tatkala itoe seorang poen tida ada jang melihat dija, laloe ija lantas sigra naek lah keatas mali- gai itoe dengan seorang dirinja.

Adapoen maka pada tatkala itoe toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara poen sedang doe- doek bermain main dengan segala dajang dajangnja itoe. serta dengan segala permainannja, seperti boeroeng Bajan dan boeroeng Noeri dengan saekor koetjingnja, sambil akan menjeboet njeboet namanja dengan nama jang di birahikan itoe, jaitoe Si Pandai memana mata namanja, maka segala dajang dajang jang banjak seorang poen tida mengetahoei apa sebabnja segala binatang itoe di namaken dengan nama jang demikijan, hanja kedoewa dajangnja djoega jang bernama Tan Wati kedoewa Tan Soendari djoega jang mengetahoei hal itoe.

Satelah maka kata toewan poetri itoe kepada dajangnja, Hai Tan kedoewa: djikaloe beta ingat ingat hal orang jang mati di boenoeh itoe sangat sekali belas rasa hatikoe, sebagi tida boleh di loepaken, kerna jana dosa itoe sebener benarnja beta, hingga orang itoe mati boekan dengan dosanja.

Maka sembah dajang dajangnja kedoewa itoe, betoelah apa seperti kata toewankoe.