Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

999

perboewatan hijanat itoe, maka bahoewasanja akoelah jang bernama Doermansjah, jang tatkala berhanjoet menjebrang laoet serta toewan-toewan sekalijan kedoewa ini, den sekarang telah di poelangken Allah roepakoe seperti jang dehoeloe, maka djadilah akoe seperti roepa ini.

Satelah itoe maka Widanta Dewa dari pada sanget maloenja itoe, maka laloe di tjeritakennja hal ichwalnja sekalijan, dari permoela-annja dateng pada kesoedahannja, maka heranlah Mahbat kedoewa itoe mendenger tjeritanja itoe, sebab sehalai poen tiada jang salah salahnja, maka dari pada Mahbat orang boediman itoe, maka tidalah habis kaisahkennja, sebab ia takoet mendjadiken kedji nama toewannja itoe, sebab pada pikirnja djikaloe akoe mengakoe kelak boleh mendjadi soesah padanja, den toewan poetri alangka sakit hatinja aken akoe, maka dari padakoe di boenoeh mati jang sebab demikijanlah baek akoe ini menoetoep rahsija toewan kita. sekalipoen mati sekali den tidalah kita sendiri reldolah, maka laloe berdijemlah dirinja.

Maka titah Indra Maulana Mardjoenoel Alam, mengapa angkau berdijem tijada berkata kata.

Ja toewankoe: makanja sebab patek berdijem ini, hareplah timbangan toewankoe jang terlebih adil, bahoeasanja pada pikir hamba jang hina ini, kernanja satoe moestahil jang saekor binatang boleh mendjadi manoesija, maka itoelah sebabnja toewankoe akal patik tida menarima sekali kali.