Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/191

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

1167

Satelah itoe maka menangislah sekalian, dan soeltan poen menangis, serta berkatalah kepada Sjahbandi, toendjoekkenlah baek baek barang koewasamoe atas raijat, djalan jang betoel dan jang kebadjikan.

Sasoedahnja itoe maka soeltan Bahroen poen berpeloek dan anaknja toean poetri Mahroem Sari itoe, serta katanja: tinggallah toean baek baek.

Maka laloe soeltan poen berangkat keloear kota, serta di iringken segala radja radja dan raijat hoeloebalang mantri sekalian serta boenji boenjian itoe.

Satelah sampe kelaoet soeltan poen toeroenlah pada sekoetjinja, serta di dajoeng orang menoedjoe kapal, satelah sampe maka laloe menaek kapal, maka marijem poen di pasang oranglah, maka baginda kedoea poen berlajarlah serta segala raijatnja itoe, sekoetika djoega gaiblah tida kelihatan roepanja lagi kapal itoe, maka dengan sekoetika djoega sampelah kedalem negri Toral Arkan.

Maka tida berapa lamanja soeltan Bahroen poen berangkat poelang kedalem negrinja sendiri di Langga Sari, serta bertemoeken istrinja dengan bersoeka soeka serta di tjeritakenlah segala halnja telah bertemoe anaknja sekalian itoelah.

Maka segala istri radja radja dan permaisoeri poen soekalah hatinja, jang anaknja njata ada pada soewaminja itoe maka tidalah kami seboet ken lagi perkataan itoe.

Adapoen maka terseboetlah perkataannja Indra